Postingan

Gambar
 Kembali Menulis: Menemukan Sebuah Makna dalam Setiap Peristiwa     السلام عليكم ورحمة الله وبركاته ‘Orang itu ada dua. Mau dan tidak mau. Jika mau, dia akan menemukan jalan. Dan jika tidak Mau, dia akan menemukan alasan’, dawuh Ning Imaz Fatimatuz Zahro (PP. Al Ihsan Lirboyo Kediri). Ingin kembali aktif menulis, dari petuah di atas bisa dikatakan saya ada kemauan menulis. Nah, mau saja dulu karena insyaAllah akan ada jalan. Bismillah  Juli 2016, enam tahun lamanya stuck blog ini. Bukan tidak pernah menulis lagi, hanya saja bukan tulisan panjang dan tidak diposting melalui blog. Masih tetap menulis, hanya saja singkat. Tetap menyalurkan rasa melalui ketikan caption , paling sering di instagram. Sesekali di caption story Whatsapp. Tahun ini saya berusia genap 30 tahun, ada rasa tidak siap sebelumnya masuk usia kepala tiga. Why ? Karena merasa ‘akan’ menjadi tua. Tapi ya harus bagaimana lagi? Menjadi semakin tua adalah salah satu dari banyak hal yang tidak bisa dihindari. Bukan bera
Gambar
Ada Apa dengan : Kemasan dengan Isi  dan Buku dengan Sampulnya? Teringat dawuh -nya abah (KH. Agoes Ali Masyhuri), ketika itu dalam tausiyah nya terdapat salah satu point yang hingga kini masih melekat baik di hati maupun pikiran saya. Yakni semakin banyak orang yang ‘lebih mementingkan kemasan dari pada isinya’ . Dalam banyak hal, yang beliau sebutkan salah satunya ialah jabatan. Jabatan diibaratkan kemasannya atau bungkusnya, sedangkan pelayanan, amanah dan kejujuran ialah isinya. Dewasa ini tak sedikit dapat kita temui persoalaan perebutan jabatan, mereka yang mencari jabatan tidak segan melakukan berbagai cara agar dapat meraih posisi yang diinginkannya. Tanpa lagi menyadari dengan cara yang seharusnya ataukah tidak, dengan kecurangan ataukah dengan prestasi. Setelah memperoleh jabatan yang diinginkan, lantas mereka tak lagi mempedulikan ‘ isi’ , setelah mendapatkan apa yang ia dapatkan lanta ia akan mengesampingkan yang menjadi kewajibannya yakni amanah yang harus dila
Gambar
'Aku dan Ibu kini' Makam Dukuh Wates – Magersari Sidoarjo Pernahkah kalian? Bahkan sekali dalam seumur hidupmu? Membayangkan bagaimanakah jika suatu saat nanti orang yang amat kita cintai pergi meninggalkan kita? Kini ... Pertemuan fisik kami berbeda, cium tangan, peluk hangat, restu dan rihonya kini dalam wujud yang berbeda. Ketika akan ada peristiwa penting yang akan saya lalui, beginilah gantinya. Saya datang kepusara beliau, mendoakannya, membersihkan batu nisannya, menyingkirkan rumput liar ditanah merah itu lantas menaburkan bunga. Dan iniliah bagian yang paling penting, ‘Saya bayangkan ibu berada di hadapan saya, saya bercerita kepada beliau mengenai apa yang sedang dan akan saya hadapi’ Entah yang mana tawa dan mana yang tangis, bercampur menjadi satu. Mendoakannya? Bukankah bisa dimana saja mendoakan orang yang kita sayangi? Ya, benar ... Namun, ketika saya datangi makam ibu. Saya merasa lebih dekat dengan beliau, seolah

'Kami dan Satu Amalan itu'

Gambar
'Kami dan Satu Amalan itu' International Islamic Boarding School - SMP Progresif Bumi Shalawat Pukul 06.45 tepat tidak pernah tidak terdengar seruan peluit pertanda apel pagi akan segera dimulai, setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Lengkingannya cukup mengisyaratkan akan kesiapan kami warga sekolah tuk kembali menjalakan aktivitas. Mengarahkan ratusan pasang kaki para santri menuju kelapangan untuk memanjatkan doa, dan menyerukan jargon kami.  'Tolong dipejamkan matanya. Semoga apa yang kita ucapkan ini adalah diri kita yang sebenarnya. AKU BISA, AKU BISA, AKU BISA AKU CERDAS, AKU CERDAS, AKU CERDAS AKU BAHAGIA, AKU BAHAGIA, AKU BAHAGIA' Suara mereka memantul diantara dinding-dinding sekolah dan asrama, bergema membakar semangat kami Mengisyaratkan bahwa kami siap menaklukkan hari. Tibalah saat dimana bagian yang paling saya gemari. Baik melihat ataupun melakukannya.  Adalah ketika para siswa secara bergantian berjabat tangan
Gambar
Mie Akhirat - Surabaya  Saya adalah penggemar makanan pedas. Entah seperti apakah penjelasan secara ilmiah dari apa yang saya alami pada setiap bulannya. Ketika mendekati siklus bulanan (baca : menstruasi) saya selalu ingin memakan sesuatu yang pedas. Selain rasa lapar yang susah reda, saya pasti ngidam makanan-makanan tertentu yang berbeda di setiap bulannya. Kadang ingin makanan yang segar seperti salad buah atau sesuatu yang cenderung terasa asam (buah maupun minuman) yang menyegarkan, terkadang ingin makan sesuatu yang manis, kadang juga ingin makan sesuatu yang gurih, tergantung dengan keingingan yang muncul pada saat itu. Namun satu hal yang tidak berubah pada setiap bulannya, yakni makan makanan yang pedas. Terdapat sebuah keanehan nih , jika dianalogikan seperti ini : saya makan mie dengan 10 cabai dan saya minta seseorang untuk mencicipi mie tersebut. Orang tersebut mengatakan itu pedas, namun belum tentu mie tersebut terasa pedas di lidah saya. Lha kok ?   Iya, kare
Gambar
Tak Kenal Maka Tak Sayang Hello hai :)  Assalamualaikum, semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT bagi siapapun yang akan membaca postingan pertama di blog baru saya ini, aamiin. Sebelum memposting apa yang akan saya bagikan, alangkah lebih baik jika saya menyampaikan sepatah dua patah kata tentang sang empunya blog, ingat pepatah lama : tak kenal maka tak sayang. Saya yang bernama lengkap Tika May Aryati ini sedari TK hingga Perguruan Tinggi  dipanggil oleh teman-teman Tika, namun jika di rumah saya di panggil Moi.  Lahir dan bertempat tinggal di Sidoarjo, (tak pernah merantau ke kota lain, menghabiskan 23 tahun di kota tercinta berlambangkan udang dan bandeng). Anak terakhir dari dua bersaudara, saya dibesarkan dalam kesederhanaan, dididik dengan tegas (bahkan boleh dibilang semi militer) karena bapak memiliki watak yang agak keras. Begitu pula dengan almarhumah ibu tercinta keras dan tegas. Dengan pendidikan semi militer tersebut timbulah dampak positif bagi saya, sa